Bahan-bahan Obat Kumur : KLorheksidin, Alkohol, Minyak Cinnamon, Antibiotik, Hidrogen Peroksida, Listerin,

Bahan-bahan obat kumur yang bisa menimbulkan efek samping bagi orang yang sensitif atau ketika digunakan secara berlebih. Memang bahan-bahan dari tiap merk obat kumur berbeda-beda, namun konsumen hendaknya tetap kritis untuk melihat komposisi bahan-bahan yang terkandung dalam obat kumur tersebut. Tiap bahan pasti akan menimbulkan efek samping. Yang perlu diperhatikan adalah apakah efek samping tersebut lebih besar daripada manfaatnya. Jika ternyata terdapat gejala-gejala yang kurang menyenangkan, maka dengan adanya artikel ini, hendaknya konsumen bisa memilih obat kumur dengan komposisi yang lain.

Klorheksidin
Pemakaian obat kumur yang mengandung klorheksidin akan menimbulkan efek samping berupa perubahan pengecapan rasa, pembentukan bercak atau pewarnaan kuning kecoklatan pada gusi, sela-sela gigi dan lidah. Pemakaian klorheksidin 0,1% atau 0,2% dalam jangka waktu 4 bulan dapat memberikan efek pengelupasan pada lapisan rongga mulut. (Cawson, 1987)
Solusi: untuk mengurangi efek pewarnaan ini, berkumurlah sebelum tidur di malam hari pada saat dimana tidak ada lagi pasokan makanan dan minuman. Karena pewarnaan terjadi akibat pembentukan sulfida besi karena reaksi sulfur yang berasal dari kelompok tiol dari protein yang mengalami denaturasidengan ion besi yang berasal dari makanan dan minuman. (Cawson, 1987)

Alkohol
Obat kumur yang mengandung alkohol tinggi, jika terlalu lama berkontak dengan rongga mulut akan berisiko timbul adanya kelainan misalnya iritasi. Alkohol yang biasa dipakai dalam obat kumur bisa mencapai kadar 26,9%. Kadar ini jauh lebih tinggi dari minuman beralkohol dan kontaknya di rongga mulut juga jauh lebih lama daripada minuman beralkohol yang langsung ditelan. Jika digunakan dalam jangka panjang maka risiko untuk terkena kanker mulut menjadi dua kali lipat. Terdapat sebuah penelitian yang menyatakan bahwa 11 dari 100 pasien penderita kanker squamous cell carcinoma ternyata menggunakan obat kumur yang mengandung alkohol 25% setiap hari selama 20 tahun. (Cawson, 1987)

Minyak cinnamon
Kadangkala obat kumur mengandung minyak esensial misalnya minyak cinnamon. Pada orang-orang tertentu minyak ini bisa berakibat timbulnya hipersensitivitas di rongga mulut. Jika hal ini tejadi, penggunaan obat kumur harus segera dihentikan. (Cawson, 1987)

Antibiotik
Obat kumur yang mengandung antibiotik memang bukan untuk dipakai sebagai pemakaian rutin. Pemakaiannya harus sesuai petunjuk dokter karena pemakaian yang berlebih akan menyebabkan bakteri menjadi kebal dan mudahnya terkena infeksi jamur. (Cawson, 1987)

Hidrogen peroksida
Obat kumur kadang mengandung zat antiseptik misalnya hidrogen peroksida. Pemakaian hidrogen peroksida  dalam jangka waktu yang lama akan menyebabkan tejadinya black hairy tongue yaitu papila lidah memanjang dan membentuk lapisan coklat. (Cawson, 1987)

Listerine
Listerine termasuk obat kumur antiseptik kombinasi campuran fenol dan minyak esensial. Obat kumur ini mengandung antara lain eukaliptol 0,09%, timol 0.06%, metil salisilat 0.05%, dan mentol 0.04%. Timol yang terkandung dalam obat kumur ini memiliki efek untuk menghancurkan dan mengendapkan sel bakteri, sedangkan minyak eukaliptol berfungsi untuk menghambat perlekatan bakteri di permukaan gigi. (Wibowo, 1993)
Secara umum berkumur dengan Listerine dua kali sehari setelah menyikat gigi akan menghasilkan pengurangan plak dan gingivitis sebesar 30%. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa Listerin mengandung alkohol yang cukup tingi sehingga dapat mengakibatkan mulut menjadi kering pada beberapa pasien. (Wibowo, 1993)
Efek samping obat kumur:
Efek samping obat kumur sangat dipengaruhi oleh bahan yang terkandung di dalamnya, seperti kandungan alkohol, minyak-minyak esensial, dan bahan kimia lainnya. Bahan dalam obat kumur bisa saja tidak menimbulkan reaksi yang merugikan di rongga mulut, namun karena pemakaiannya salah, bisa menimbulkan kelainan. (Amtha, 1997)
Obat kumur dapat memberikan efek samping berupa perubahan pengecapan rasa, lesi, iritasi, dan deskuamasi membran mukosa mulut.(Amtha, 1997)
Penggunaan obat kumur yang mengandung antibiotika selain dapat menimbulkan reaksi hipersensitivitas, juga dapat menyebabkan bakteri resisten dan juga infeksi oleh jamur Candida albicans. (Dalimunthe, 1998)

1.     Amtha R. 1997. Kelainan mukosa mulut akibat penggunaan obat kumur. M1 Kedokteran Gigi FKG Usakti 1997:71-7
2.     Dalimunthe SH, 1998, Obat kumur dan kesehatan periodonsium. Majalah Kedokteran Gigi USU. 4:17-23
3.     Wibowo A, Melani A. 1993. Efek obat kumur yang mengandung anti-mikrobial terhadap akumulasi plak dan atau gingivitis. M1 Kedokt Gigi FKG Usakti 2: 680-7.
4.     Cawson RA, Spector RG. 1987. Clinical Pharmacology in Dentistry. Edinburgh: Curchill Livingstone 67-99.


Comments

Popular posts from this blog

KUMPULAN SOAL OSCE, PRETEST, DAN UKMP PART 2

KUMPULAN SOAL CBT, OSCE, UKMP, PRETEST PART 12