Pengaruh Obat Anti Hipertensi Ace Inhibitor terhadap Kelenjar Saliva
Gejala
hipofungsi saliva pada lansia pada umunya disebabkan oleh berbagai macam sebab
yaitu usia, penyakit sistemik, terapi medis, dan lain sebagainya. Terapi
medis yang biasanya menyebabkan gangguan
salivasi contohnya adalah pengobatan menggunakan obat-obatan anthicholinergic
atau terapi radiasi. Beberapa kondisi yang dapat menyebabkan gangguan kelenjar
saliva adalah sjogren syndrome, diabetes, Alzheimer, dehidrasi, dan kemoterapi
(Turner, 2007).
Terapi
obat-obatan merupakan penyebab hipofungsi saliva yang paling umum banyak terjadi baik obat
yang diresepkan maupun yang tidak diresepkan. Screebny dan Schwartz (1997)
melaporkan bahwa 80% dari obat yang paling sering diresepkan dokter menyebaban
xerostomia, dengan lebih dari 400 obat-obatan yang terkait dengan disfungsi
kelenjar saliva sebagai efek samping yang merugikan. Lansia merupakan populasi
terbanyak yang mengonsumsi obat-obatan dan lebih rentan terhadap efek yang
disebabkan obat-obatan yaitu salivary
disorder (Bergdahl, 2000).
Obat
dengan efek antikolinergik adalah yang paling cenderung untuk menghasilkan
keluhan mulut kering dan hipofungsi saliva. Selain itu, obat dengan mekanisme
kerja menghambat neurotransmitter dengan mengikat reseptor membran kelenjar
ludah, atau mengganggu jalur transportasi ion sel asinar dapat mempengaruhi
kualitas dan kuantitas output saliva. Kategori umum dari obat-obat tersebut
adalah tricyclic antidepressants, sedatives and tranquilizers, antihistamine,
antihypertensives (diuretics, calcium channel blockers, angiotensin-converting
enzyme, α dan β blockers), cytotoxic agents,
anti-Parkinsonism dan antiseizure
drugs (Turner et al, 2007)
Penurunan sekresi saliva dan perubahan komposisi
saliva dapat ditemukan pada penderita hipertensi. Pada penelitian yang
dilakukan oleh Elias et al (2006) pada penderita hipertensi akan meproduksi
lebih sedikit jumlah saliva dibandingkan dan konsentrasi protein yang lebih
rendah dibandingkan dengan orang normal. Penurunan fungsi kelenjar saliva
disebabkan oleh penurunan densitas atau sensitivitas dari reseptor muskarinik
pada kelenjar saliva. Di sisi lain terdapat peningkatan
sesitivitas dari b-adrenoreceptor/
adenylate cylase receptor yang berpartisipasi dalam penurunan jumlah
viskositas saliva dari stimulasi simpatik.
Daftar
Pustaka :
Elias GP, et al. 2006. Dental mineralization and
salivary activity are reduced in offspring of spontaneously hypertensive rats
(SHR). Journal Of Applied Oral Science.
14(4): 253-259.
Bergdahl M. 2000. Salivary flow and oral complaints
in adult dental patients. Community Dent
Oral Epidemiol. 28(1): 59-66
Screebny LM, Schwartz SS. 1997. A reference guide to
drugs and dry mouth 2nd Ediotion. Gerodontology.
14(1): 33-47
Turner MD, Ship JA. 2007. Dry mouth and its
effect on the oral healt of elderly people. JADA.
138(1): 15-20
Comments
Post a Comment