FRENEKTOMI

Frenulum terbagi menjadi dua bagian, yaitu frenulum lingualis dan frenulum labialis. jika frenulum dalam keadaan abnormal, akan berakibat :
- memicu penyakit periodontal
- menyebabkan terjadinya diastema

- mengakibatkan kesulitan berbicara
- mengganggu stabilitas gigi tiruan

salah satu contoh penyakit yang timbul karena keadaan abnormal dari frenulum yaitu ankiloglosia. penanganan untuk keadaan frenulum yang abnormal ini adalah frenektomi.

DEFINISI
Frenektomi merupakan salah satu prosedur bedah preprostetik, prosedur sederhana dimana sebagian atau seluruh frenulum yang bermasalah dibuang secara bedah dengan tujuan untuk mengembalikan keseimbangan kesehatan mulut dan retensi serta stabilitas gigi tiruan (Bagga, 2006).

INDIKASI


  • Mengatasi mukogingival problem
  • Optimasi kebersihan mulut
  • Pertimbangan estetik
  • Keperluan perawatan ortodontik
  • Perlekatan frenal yang tinggi dengan resesi gingiva
  • Midline gigi diastema setelah erupsi gigi caninus permanen 
  • Frenulum lingualis yang menghambat lidah menyentuh gigi insisivus sentral RA
KONTRAINDIKASI
  • Ukuran frenulum normal dan frenulum rendah
  • tidak mengganggu pemakaian sikat gigi dan fungsi bicara, fungsi dari alat orto lepasan, dan protesa gigi
  • kondisi sistemik yang tidak memperkenankan adanya tindakan bedah minor

JENIS FRENEKTOMI
1. Maxillary labial frenectomy 
2. Lingual frenectomy : (1) teknik menggunakan hemostat; (2) teknik tanpa menggunakan hemostat

CARA PEMERIKSAAN
  • Riwayat penyakit 
  • pemeriksaan klinis
    • ekstraoral
    • intraoral
  • Pemeriksaan penunjang 
    • radiografi 
    • vital sign
    • pemeriksaan darah
DIAGNOSIS
Ada 2 cara untuk mendiagnosis yaitu :
  1. Ketika lidah terasa seperti terikat, jaringan frenulum tumbuh tebal seperti tertempel pada ujung lidah
  2. Ketika frenulum hampir menempel pada otot-otot pipi dan bibir
PERSIAPAN PEMBEDAHAN 
  • Prosedur dasar
    • dipersiapkan terlebih dahulu kondisi kebersihan mulut pasien meliputi tindakan terapi periodontal fase awal seperti scalling dan polishing (Gujjari, 2012).
  • Armamentarium 
    • Heamostat
    • Scalpel blade no.15
    • Gauze sponges
    • Black silk sutures
    • Vicryl sutures ukuran 5-0
    • Suture pliersa
    • Scissors
    • Periodontal dressing (Coe-pack)
    • Tissue forceps
PROSEDUR FRENEKTOMI
Prosedur Frenektomi Maksila Labial
  • Daserah yang akan dilakukan pembedahan dibius dengan memberikan injeksi anestesi lokal (2% lignocaine dengan 1:200.000 adrenalin)
  • Bibir ditarik kearah atas kemudian frenulum ditahan dengan menggunakan dua hemostat mosquito yang diposisikan di bagian atas dan bawah
  • Dengan blade no.15 terpasang pada handle Bard-Parker, lakukan insisi di sepanjang permukaan atas haemostat sampai seluruh kedalaman dari frenulum meluas ke vestibulum. Lakukan insisi yang sama di bawah permukaan haemostat sehingga jaringan frenulum terpisah di sepanjang paru (kepala) hemostat. 
  • Jika frenulum hipertropic dan terdapat jarak diantara insisivus sentralis maka jaringan yang berada diantara dan belakang dari insisivus sentralis juga harus dihilangkan
  • Jahit luka menggunakan benang sutera ukuran 4-0 atau 5-0 supaya tidak terlalu mengganggu estetis. Jahitan interrupted ditempatkan di sepanjang margin lateral luka dalam arah yang linear setelah mukosa di bagian margin luka dihilangkan dengan gunting bedah.

Prosedur Frenektomi Lingual
  • Lidah dimobilisasi dengan jahitan pada bagian ujungnya
  • Garis besar ditentukan dengan insisi mukosa
  • Frenulum dieksisi dengan menggunakan gunting atau tang fiksasi jaringan dimana letaknya lebih dekat ke arah lidah, bukan ke dasar mulut
  • Ditutup dengan mengggunakan gut atau bahan yang bisa diabsorbsi 
(Peredsen, 1996)

KOMPLIKASI 
- Perdarahan 
- edem
- infeksi
- rasa sakit yang berlebihan
- reaksi alergi

KONTROL PASCA PEMBEDAHAN 
  • melihat ada tidaknya perdarahan
  • melihat apakah ada jahitan lepas atau tidak 
  • apakah ada keluhan sakit
  • ada tidaknya pembengkakan pada luka
  • luka mengalami infeksi atau tidak
  • untuk keperluan estetik
PERAWATAN PASCA OPERASI
Tujuan
  1. Menetapkan sedini mungkin kemungkinan komplikasi
  2. Segera mungkin mengambil tindakan yang tepat, cepat, dan profesional
Untuk Mengindari Kemungkinan Komplikasi
  • Evaluasi indikasi tindakan operasi yang tepat 
  • Persiapan operasi yang tepat
  • Tindakan dilakukan dengan nontraumatis dan dengan keterampilan
  • Melakukan tindakan profilaksis pasca operasi


Comments

Popular posts from this blog

KUMPULAN SOAL OSCE, PRETEST, DAN UKMP PART 2

KUMPULAN SOAL CBT, OSCE, UKMP, PRETEST PART 12

MATERIAL INVESTMENT