SEJARAH FISSURE SEALING, KLASIFIKASI PIT DAN FISSURE, AKIBAT ETSA PADA EMAIL, POLA KELARUTAN EMAIL

Pit dan fissure rentan terhadap karies harena pada pit dan fissure yang sempit dan dalam, bulu-bulu sikat gigi tidak dapat mencapai seluruh kedalaman pit dan fissure, akibatnya terjadi penumpukan sisa-sisa makanan dan mikroorganisme sehingga interaksi dari 4 faktor penyebab karies berjalan terus. selain itu, dasar fissure seringkali meluas hingga hampir mencapai dentino-enamel junction, bahkan pada fissure yang dasarnya adalah dentin. salah satu usaha untuk mencegah terjadinya karies pada permukaan gigi yang memiliki pit dan fissure  adalah fissure sealing.  

KLASIFIKASI PIT DAN FISSURE 
Finn mengklasifikasikan fissure menjadi 4 tipe, yaitu : 
1. Shallow fissure
2. Medium deep fissure
3. Deep fissure
4. Very deep fissure

Hicks mengklasifikasikan fissure menjadi 2 tipe yaitu : 
1. Fissure berbentuk V --> fissure lebar dan dangkal, mudah terjadi self cleansing, tidak mudah terserang karies. 
2. Fissure berbentuk I --> fissure sempit dan dalam, seringkali fissure sangat sempit dan menyerupai leher botol. Fissure bentuk ini rentan terhadap karies. 


SEJARAH FISSURE SEALING
Untuk mencegah karies pada pit dan fissure, Thaddeus Hyatt (1924) melakukan prophylactic restoration. pada prosedur ini dilakukan preparasi kavitas kelas I secara konservatif yang melibatkan seluruh pit dan fissure kemudian ditumpat dengan amalgam. Bodecker (1929) pada awalnya menganjurkan untuk membersihkan fissure dengan sonde kemudian fissure ditutup dengan semen oxyphosphate. Bodecker menganjurkan alternatif lain untuk mencegah karies, yaitu dengan teknik prophylactic odontotomy. Pada teknik ini dilakukana fissure eradication yaitu fissure dilebarkan dengan bur kecil kemudian dihaluskan, tetapi tidak dilakukan penumpatan. 
Fissure sealing mulai dikembangkan ketika mulai ditemukan bahwa pengetsaan email dengan asam phosphat dapat meningkatkan retensi  bahan resin dan memperbaiki integritas marginal. Penelitian tentang etsa asam pada email pertama kali dilakukan oleh Bounocore (1955). Bounocore menyatakan bahwa teknik etsa asam merupakan metode sederhana untuk meningkatkan adhesi bahan resin self curing methyl methacrylate pada email gigi. Bounocore menggunakan bahan asam phosphat 85% untuk mengetsa email selama 30 detik. Prosedur ini mengakibatkan email menjadi kasar sehingga terjadi ikatan mekanis antara resin dengan email. McDonald dan Avey (1994) menganjurkan konsentrasi bahan etsa asam 30%-50% dengan lama waktu etsa 20 detik. 

AKIBAT ETSA ASAM PADA EMAIL GIGI 
Email sehat yang dietsa dengan asam phosphat secara mikroskopis akan menampakkan 3 zona, yaitu:
1. Etched zone --> dengan kedalaman kira-kira 10 mili mikron. pada zone ini lapisan tipis email larut oleh pengetsaan demikian pula plak serta pelficle organik surface dan subsurface ikut larut. 
2. Qualitative porous zone --> dengan kedalaman kira-kira 20 mili mikron. pada zone ini terjadi porositas yang relatif berukuran besar, yang secara kualitatif dengan mikroskop polarisasi cahaya dapat dibedakan dari email yang tidak dietsa didekatnya. 
3. Quantitative porous zone --> dengan kedalaman kira-kira 20 mili mikron. pada zone ini terjadi porositas yang relatif kecil ukurannya, yang hanya dapat diidentifikasi secara kuantitatif dengan mikroskop polarisasi cahaya. 
Apabila bahan resin diaplikasikan pada email yang telah dietsa, bahan resin tersebut akan berpenetrasi ke pori-pori yang terbentuk sehingga terjadi ikatan mekanis yang kuat antara resin dan email. resin yang masuk ke pori-pori email akan membentuk resin tags. Ikatan mekanis yang terjadi disebut dengan istilah mechanical interlocking. 

POLA KELARUTAN EMAIL AKIBAT ETSA
Ada tiga tipe pola etsa ketika asam phosphat diaplikasikan pada email, yaitu : 
1. Pola etsa tipe I --> ditandai dengan kelarutan inti prisma tetapi bagian perifer prisma masih utuh. 
2. Pola etsa tipe II --> ditandai dengan kelarutan bagian perifer prisma sedangkan inti prisma masih utuh. 
3. Pola etsa tipe III --> email yang dietsa menunjukkan kekasaran permukaan dan porositas tanpa gambaran morfologi prisma yang jelas. inti prisma maupun bagian perifer prisma rusak. 

secara klinis email yang telah dietsa menampakkan gambaran opak seperti kapur (chalky). 


Sumber : 
Bahan Ajar IKGA II Universitas Gadjah Mada 

Comments

  1. IONQQ menyediakan permainan poker, domino99, bandarq, bandarpoker,aduq,sakong,perang bacarat dan capsa :D
    ayo ditunggu apa lagi
    WA : +855 1537 3217

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

KUMPULAN SOAL OSCE, PRETEST, DAN UKMP PART 2

KUMPULAN SOAL CBT, OSCE, UKMP, PRETEST PART 12