ALVEOLEKTOMI

DEFINISI
Alveolektomi adalah pemotongan sebagian atau seluruhnya prosesus alveolaris pada maksila dan mandibula (Harty dan Ogston, 1993).
Alveolektomi termasuk bagian dari bedah preprostetik, yaitu tindakan bedah yang dilakukan untuk persiapan pemasangan protesa.
Tujuan dari bedah preprostetik ini adalah untuk mendapatkan protesa dengan retensi, stabilitas, estetik, dan fungsi yang lebih baik.


KLASIFIKASI
Alveolektomi diklasifikasikan menjadi :
a. Simple alveolektomi
b. Radical alveolektomi

INDIKASI

  • Kasus proyeksi anterior yang berlebih pada alveolar ridge pada maxilla(Wray et al,2003) atau untuk pengurangan prosesus alveolaris yang mengalami elongasi (Thoma, 1969). 
  • Alveolektomi juga dilakukan untuk mengeluarkan pus dari suatu abses pada gigi.
  • Alveolektomi diindikasikan juga untuk preparasi rahang untuk tujuan prostetik yaitu untuk memperkuat stabilitas dan retensi gigi tiruan (Thoma, 1969).
  • Menghilangkan alveolar ridge yang runcing yang dapat menyebabkan : neuralgia,protesa tidak stabil, protesa sakit pada waktu dipakai.
  • Menghilangkan tuberositas untuk mendapatkan protesa yang stabil dan enak dipakai
  • Untuk eksisi eksostosis (Thoma, 1969)
  • Menghilangkan interseptal bonedisease
  • Menghilangkan undercut
  • Mendapatan spaceintermaksilaris yang diharap.
  • Untuk keperluan perawatan ortodontik, bila pemakaian alat ortho tidak maksimal maka dilakukan alveolektomi
  • penyakit periodontal yang parah yang mengakibatkan kehilangan sebagian kecil tulang alveolarnya.
  • Ekstraksi gigi yang traumatik maupun karena trauma eksternal.


KONTRAINDIKASI

  • Pasien dengan penyakit sistemik 
  • Periostitis
  • Periodontitis
PEMERIKSAAN KLINIS
Pemeriksaan tulang yang mendukung harus mencakup :
1. visual
2. inspeksi
3. palpasi
4. pemeriksaan radiografi
5. dan dalam beberapa evaluasi kasus model

Kelainan dari sisa tulang sering dapat dinilai selama visual pemeriksaan, namun karena resorpsi tulang dan lokasi otot atau lampiran jaringan lunak, banyak kelainan terlihat kurang jelas. 

PEMERIKSAAN PENUNJANG 
Pemeriksaan Radiologis
Pemeriksaan radiologis menggunakan teknik radiografi panoramik. radiografi memperlihatkan lesi patologis tulang, dampak gigi atau bagian dari akar yang tersisa, pola ridge alveolar, dan ukuran dan pneumatisasi dengan sinus maksilaris. 

PERSIAPAN ALVEOLEKTOMI
  • Persiapan mental 
    • waktu dan biaya serta mental seseorang haruslah diperhatikan
  • Persiapan fisik 
    • pemeriksaan vital sign
  • Pemberian antibiotik profilaksis
    • antibiotik profilaksis biasanya diberikan 1-2 jam sebelum operasi dimulai dan dilanjutkan pasca bedah 2-3 kali 
  • Premedikasi
    • obat-obatan premedikasi ini juga berfungsi untuk menurunkan sekresi cairan tubuh, mengurangi kecemasan dan ketakutan
PROSEDUR ALVEOLEKTOMI
  1. Bila gigi baru dicabut, cek mukoperiosteum. pastikan kedalaman minimum sebesar 10 mm dari semua tepi gingival yang mengelilingi area yang akan dihilangkan.
  2. Pastikan bahwa insisi telah dibuka mulai dari midpoint dari puncak alveolar pada titik di pertengahan antara permukaan buccal dan lingual dari gigi terakhir pada satu garis lalu tarik insisi ke area dimana gigi tersebut sudah dicabut sebelumnya
  3. Dengan hemostat angkat flap dengan periosteal elevator dan tahan pada posisi tersebut yang ditempel pada tepi flap atau dengan tissue retractor
  4. Bebaskan tepi flap dari darah menggunakan suction apparatus, dan jaga dari seluruh area operasi
  5. Letakkan bone shear atau single edge bone-cutting rongeur dengan satu blade pada puncak alveolar dan blade lainnya dibawah undercut yang akan dibuang, dimulai pada regio insisivus sentral atas atau bawah dan berlanjut ke bagian paling distal dari alveolar ridge pada sisi yang terbuka. 
  6. Bebaskan mukoperiosteal membrane dari puncak alveolar dan angkat menuju lingual, sehingga plate bagian lingual dapat terlihat. Prosedur ini akan memperlihatkan banyak tulang interseptal yang tajam. 
  7. Hilangkan penonjolan tulang interseptal yang tajam tersebut dengan end-cutting rongeurs.
  8. Haluskan permukaan bukal dan labial dari alveolar ridge dengan bone file. Tahan bone file pada posisi yang sama sebagai straight operative chisel, pada posisi jari yang sama, dan file area tersebut dengan gerakan mendorong.
  9. Susuri soket dengan small bowl currete dan buang tiap spikula kecil tulang atau struktur gigi atau material tumpatan yang masuk ke dalam soket. Ulangi prosedur ini pada sisi kiri atas dan lanjutkan ke tahap berikutnya.
  10. Kembalikan flap pada posisi semula, kurang lebih pada tepi jaringan lunak, dan ratakan pada posisi tersebut dengan jari telunjuk yang lembab.
  11. Catat jumlah jaringan yang overlapping, yang notabene bahwa tulang dibawahnya telah dikurangi, yang akhirnya meninggalkan tulang yang lebih sedikit dilapisi oleh jaringan lunak.
  12. Dengan gunting, hilangkan sejumlah mukoperiosteum yang sebelumnya terlihat overlap.
  13. Ratakan jaringan lunak tersebut kembali ke tempatnya menggunakan jari telunjuk yang lembab, perkirakan tepi dari mukoperiosteum, lalu catat apakah ada penonjolan tajam yang tersisa pada alveolar ridge. operator dapat merasakannya dengan jari telunjuk.
  14. Jika masih terdapat penonjolan dari tulang yang tersisa, hilangkan dengan bone file. 
  15. Jahit mukoperiosteum kembali ke tempatnya. disarankan menggunakan benang jahitan sutra hitam kontinyu nomor 000. walaupun demikian, jahitan interrupted juga dapat digunakan jika diinginkan. 

MEDIKASI PASCA BEDAH
1. Analgesic
2. Antibotik
3. Gargarisma
4. Aplikasi dingin untuk mengontrol pembengkakan

KOMPLIKASI 
  • rasa sakit
  • hematoma
  • pembengkakan yang berlebihan
  • timbulnya rasa tidak enak pasca operasi (ketidaknyamanan)
  • proses penyembuhan yang lambat 
  • resorbsi tulang berlebihan (Guernsey, 1979)
  • osteomyelitis (Starshak, 1971)



Comments

Popular posts from this blog

KUMPULAN SOAL OSCE, PRETEST, DAN UKMP PART 2

KUMPULAN SOAL CBT, OSCE, UKMP, PRETEST PART 12